Saturday, 17 December 2011

Hubungan Kurikulum dan Pembelajaran

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Kurikulum adalah rencana tertulis berisi ide-ide dan gagasan-gagasan yang dirumuskan oleh pengembang kurikulum. Rencana tersebut menjadi dokumen kurikulum yang selanjutnya membentuk suatu sistem kurikulum. Di dalamnya mencakup komponen-komponen yang saling berkaitan dan saling memengaruhi satu dengan yang lain. Seperti komponen tujuan, pengalaman belajar, strategi pencapaian tujuan, dan evaluasi.
Komponen-komponen kurikulum selanjutnya melahirkan sistem pengajaran, yang menjadi pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa sistem pengajaran adalah pengembangan dari sistem kurikulum. Dari sistem pengajaran muncul tindakan-tindakan guru pada siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa pengajaran adalah implementasi kurikulum. Implementasi tersebut akan memberikan masukan bagi proses pengembangan dan perbaikan kurikulum selanjutnya. Demikian selanjutnya, sehingga proses pengembagan kurikulum merupakan suatu siklus yang tanpa ujung.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, meski berada pada posisi yang berbeda. Saylor (1981) mengemukakan bahwa kurikulum mengemukakan bahwa kurikulum dan pembelajaran bagaikan Romeo dan Juliet. Artinya bahwa berbicara tentang Romeo harus disertai dengan berbicara tentang Juliet. Romeo tidak akan berarti apa-apa tanpa Juliet dan demikian sebaliknya. Tanpa Kurikulum sebagai rencana, maka pembelajaran atau pengajaran tidak akan efektif, demikian juga sebaliknya tanpa pembelajaran dan pengajaran sebagai implementasi sebuah rencana, maka kurikulum tidak akan memiliki arti apa-apa.
Oliva (1992) menyatakan bahwa kurikulum berkaitan dengan apa yang harsus diajarkan, sedangkan pengajaran mengacu pada bagaimana cara mengajarkannya. Menurut Oliva kurikulum berhubungan dengan sebuah program, sebuah perencanaan, isi atau materi pelajaran serta pengalaman belaar, sedangkan pengajaran berkaitan dengan metode, tindakan mengajar, implementasi dan presentasi.
Peter F. Oliva (1992) menggambarkan kemungkinan hubungan antara kurikulum dengan pengajaran dalam beberapa model sebagai berikut :
1.Model dualistis (the dualistic model)
Pada model ini kurikulum dan pengajaran terpisah. Keduanyatidak bertemu. Kurikulum yang seharusnya menjadi imput dalam menata sistem pengajaran tidak tampak. Demikian juga pengajaran yang semestinya memberikan balikan dalam proses penyempurnaan kurikulum tidak terjadi, karena kurikulum dan pengajaran berjalan sendiri. Model ini digambarakan sebagai berikut :

Model 1
Model Dualistis

2.Model berkaitan (the interlocking model)
Dalam model ini kurikulum dan pengajaran dianggap sebagai suatu sistem yang keduanya memiliki hubungan. Kurikulum dan pengajaran maupun sebaliknya pengajaran dan kurikulum ada bagian yang berkaitan, sehingga keduanya memiliki hubungan. Digambarkan sebagai berikut :

Model 2
Model berkaitan

3.Model konsentris (the concentric model)
Pada model ini kurikulum dan pengajaran memiliki hubungan dengan kemungkinan kurikulum bagian dari pengajaran atau pengajaran bagian dari kurikulum. Di sini ada ketergantungan satu dengan yang lain. Model konsentris ini digambarkan sebagai berikut :

Model 3
Model berkaitan

4. Model Siklus (the ciclical model)

Model ini menggambarkan hubungan timbal balik antara kurikulum dan pengajaran. Keduanya dianggap saling mempengaruhi. Segala yang ditentukan dalam kurikulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan pengajaran. Sebaliknya yang terjadi dalam pengajaran dapat memengaruhi keputusan kurikulum selanjutnya. Dalam model ini hubungan keduanya sangat erat meski kedudukannya terpisah yang berarti dalam analisis juga terpisah. Digambarkan sebagai berikut :

Model 4
Model Siklus

0 komentar:

Post a Comment